SERGE LUTENS INDONESIA

Pada tanggal 19 Maret 2015, Serge Lutens Parfums Launch di Jakarta Indonesia bertempat di Tugu Kunstkring Palaeis Art Space yang dulunya Budha Bar.

Her Excellency Madame Corinne Breuzé Duta Besar Perancis untuk Indonesia hadir dalam acara tersebut dan Trade Advisor Fashion, Lifestyle, Health & Beuty Dept French Ambassy Mr. Futin Chritophe juga hadir.

President Director Serge Lutens Mr Hassan Saad hadir memberikan kata sambutan mengenai Serge Lutens Parfums dan sekaligus memberikan wawancara kepada Koran dan Majalah yang hadir. 

Saya sendiri memberikan presentasi mengenai produk Serge Lutens Parfums sekaligus pemasarannya di Dunia dan Indonesia khususnya, sekaligus memberitahukan produk paling disukai konsumen di Asia.

Dibantu dengan team Serge Lutens Indonesia dari PR, Markom, Trainer, Marketing dan pendukung lainnya.

Dibawah ini adalah yang kami sampaikan dalam presentasi kepada seluruh Relasi,  Media, Dept Stores, dan Shepora, 

Serge Lutens  Pria yang Inovatif, Kreatif dan menjadi Trensenter di bidang BEAUTY.

Lahir di Lille Perancis Utara 14 Maret 1942 dan mulai karirnya sebagai aktor  Salon pada tahun 1956 dimana beliau merubah kebiasaan Perempuan saat itu memakai rambut panjang dengan model kreasinya rambut Pendek dan menjadikan semua perempuan merubah penampilan dengan rambut kreasi Serge Lutens.

Tahun 1962 Serge Lutens bergabung dengan Majalah Vogue Perancis sebagai Photograper dan Make Up Artist dan banyak menampilkan model terkenal pada sampul depan Majalah Vogue.

Tahun 1967 Serge Lutens bergabung dengan Christion Dior selama 12 tahun sebagai Make Up Artist Director di House of Dior,

Ditahun 1974 Serge Lutens membeli rumah di Maroko dam membangunnya,dari Marakesh sinilah buah karya Serge Lutens dilahirkan.

Tahun 1980 beliau bergabung dengan perusahaan Jepang yaitu Shiseido dan mengembangkan Make Up line juga bertanggung jawab untuk Iklan promosi  Shiseido diseluruh dunia sehingga produk Shiseido merajai pasar Make up di era 1980 - 1990.

Ditahun 1992 Launch pertama produk Parfums Niche Serge Lutens FEMINITE DU BOIS kreasi yang berbeda dari yang umumnya memakai bunga bunga an  untuk Perempuan tapi FEMINITE DU BOIS memakai sentuhan kayu kayuan dan sekaligus membuka butik di tengah kota Paris "Les Salon du Palais Royal" yang menjual semua hasil kreasi Serge Lutens dan iterior maupun desain Boutique sesuai rancangan dan mimpi Serge Lutens selama ini.

Ditahun 2007 Serge Lutens mendapat penghargaan dibidang Seni dan Sastra.

Di tahun 2000 Serge Lutens mulai meluncurkan Niche Parfums nya secara mandiri terdiri dari 3 koleksi Eau De Parfums yaitu Beige Collection 16 , Black Collection 6 dan Leau Collection 3 Limited edition 2 total ada 27 sampai akhir Maret 2014. Semua Parfums Serge Lutens dibuat berdasarkan inspirasinya dan pengalamannya selama di Maroko dan perjalanan hidupnya. 

Koleksi Serge Lutens yang paling laku  sampai hari ini merupakan Best seller adalah Feminite Du Bois, Ambre Sultan, Fleurs d'Oranger, La File de Berlin, Five O'Clock Au Gingembre, Un Bois Vanille dan Leau Serge Lutens.

Kemasan dan Botol yang sederhana, natural namun parfumsnya dibuat dari bahan pilihan istimewa untuk Pria dan Perempuan sesuai selera pemakainya dan untuk semua usia.
Bisa dipakai secara di semprotkan memakai spray maupun di oleskan pada seluruh nadi di tubuh pemakainya .

L'eau Collection atas inspirasi Serge Lutens akan aroma Segar, bersih, bebas dan alami namun bukan Cologne dan aromanya tahan lama merupakan perpaduan parfums dan sastra.

Kreasinya yang terakhir Maret 2014 Serge Lutens  yaitu Laine de Verre  terinspirasi dari gelas , wool, citruses, aldehydes and musk, warmed by fine woody shades that stay behind cashmeran molecule. Tersedia ukuran 50 dan 100ml Eau de Parfum .

Merupakan inovasi dan kreasi terbaru di dunia parfums dengan aroma Sintetyc Metallic

.

Bagi penggemar Niche Parfums Serge Lutens, saat ini bisa membeli di Galeries Lafayette Pacific Place Jakarta dan Central Grand Indonesia Jakarta.

Demikian sekelumit yang dapat kami sampaikan , mudah mudahan bermanfaat bagi kita semua.

Wassalam,

Hans Hanibal