Kamis, 22 September 2011

KEKUATAN ADZAN أذان MEMBANGKITKAN KU DARI SAKIT





Hari Minggu tanggal 18 september 2011, saya dan keluarga pergi ke Bandung ketempat teman di Kopo Permai. Berangkat dari Jakarta jam 08.30 melalui tol Cipularang tiba di Bandung jam 10.40 karena kami sekeluarga berjalan dengan hati hati setelah kejadian kecelakaan yang menimpa sekeluarga artis di jalur  KM 97 begitu pula pengendara lain semua rata rata mengendarai kendaraan tidak lebih dari 80 km perjam hanya segelintir orang saja yang mengendarai melebihi kecepatan rata rata pada hari itu.
Setelah selesai bertemu teman baik saya di Kopo Permai kami makan siang di Ampera By pass dan membeli oleh oleh Brownis kukus didepan Ampera.
Jam 14.00 hujan mulai rintik dan kami memasuki tol Cipularang, tiba tiba saja hujan badai menutupi jalan tol sehingga jarak pandang hanya 200 meter ke depan dan akhirnya kami berhenti di tempat peristirahatan Sadang KM 97 hingga hujan berhenti baru kami melanjutkan perjalan pulang, akhirnya tiba di Jakarta dengan selamat jam 17.50 setelah bergegas mandi saya langsung ke Masjid Al Mu'min dekat rumah untuk sholat berjamaah.
Waktu Isya tiba saya bergegas ke Masjid Al Mu'min untuk sholat berjamaah dan bertemu dengan teman yang mengatakan jamaah masjid Al Mu' min H. Sa'dun Meninggal dunia saya hanya bisa berucap INALLILAHI WAINNA ILAIHI RO ‘JIUN namun tanpa sadar air mata saya menetes di pipi, waktu sholat juga terbayang teman akrab saya yang satu ini.
Enam tahun yang lalu beliau bercerita mengenai Fir' aun minum anggur berwadahkan emas dengan segala kemewahannya serta hiasan ditubuhnya. Dengan santunnya beliau menyatakan bahwa muslim sejati tidak bermewah mewah apalagi berhiaskan emas , mungkin karena beliau orang terdekat dengan saya sehingga menyampaikaa cerita ini. Sejak saat itu saya mencopot cincin kawin emas, kalung emas dan menanggalkan segala hal yang berbau mewah ditubuh saya. Sejak itu beliau banyak memberikan masukkan dan secara tidak langsung memberitahukan tatalaksana bersholat yang benar dan hampir setiap sholat berjamaah beliau disebelah kiri atau sebelah kanan saya.Dan beliau menjadi pengurus bidang Ukhuwah di Masjid Al Mu'min yang beranggotakan saya.
Setelah ba'dah Sholat Isya berjamaah ketua Masjid Al Mu'min pak Sugianto melalui pengeras suara mengumumumkan kepergian H. Sa'dun (Tanpa terasa saya meneteskan air mata kembali) dan minta semua pengurus Masjid Al Mu'min berkumpul untuk membahas segala keperluan persiapan dan acara pemakamannya, saat itu juga semua pengurus datang dan membawa segala keperluan yang berkaitan dengan pemakaman mulai dari kain kapan, papan, kayu nisan, bendera kuning, keranda , tempat pemandian, bangku, air minum untuk tamu yang hadir dan lainnya.Begitu banyak orang yang melayat ke rumah H. Sa'dun walaupun jenazah belum tiba dari rumah sakit RSCM dan  ada 3 relawan yang ingin mengurus segala keperluan pemakamannya. Akhirnya pihak keluarga memutuskan diurus oleh masjid Al Mu'min segala keperluannya.
Tanpa terasa jam 21.40 saya dan istri mohon pamit pulang kerumah dan sampai dirumah karena penat seharian , perjalannan panjang dan menegangkan dengan hujan badainya dan cerita KM 97 akhirnya saya tertidur tanpa terasa.
Mejalani rutinitas sholat Shubuh berjamaah dan kerja ke kantor saya jalani dengan tubuh yang kurang sehat dengan perut kembung kepala pusing pada hari Seninnya. Jam 16.00 saya ijin pulang dari kantor dan sampai dirumah langsung berselimut dan tidur tidak sadarkan diri hanya dalam tidurku terdengar suara anak saya sayup sayup dan  suara Adzan Maghrib dan Isya namun tubuh tidak dapat digerakkan walaupun hati ingin sekali bangun.
Karena demam dan panas tubuh saya cukup tinggi dan hingga jam 20.00 saya tidak keluar dari kamar akhirnya istri saya membangunkan saya dan memanggil kakak saya untuk membawa ke rumah sakit. Setelah diperiksa dokter dinyatakan saya masuk angin dan stress ( Mungkin saya shock mendengar berita duka ini juga dalam keadaan lelah plus tegang ditambah lagi berita dari Yayasan tempat saya daftar haji plus menyatakan tahun 2011 saya tidak ikut berangkat karena tidak ada jatah kuota yang memadai).
Sekembali kerumah dari dokter saya hanya sempat minum 1 butir obat dan saya tertidur kembali tanpa sadar hingga menjelang Shubuh.
Hari Selasa jam 04.34 suara Adzan Masjid Al Mu'min yang dikumandangkan oleh ustad Qodir melontar tubuh saya dari tempat tidur dan langsung kekamar mandi sikat gigi ambil air wudhu dan bergegas ambil kain sarung dan baju koko dengan kopiah keluar rumah dan setiba di masjid sholat sunnah tahiyatul masjid dan sunnah Fajar. Setelah sholat Shubuh berjamaah waktu berdzikir barulah saya sadar bahwa semalaman saya terkapar dalam demam yang tinggi  tak berdaya, namun berkat SUARA ADZAN Shubuh seluruh sel dan organ tubuh saya mendapat tenaga yang luar biasa dan bangkit tanpa sadar ke Masjid Al Mu'min.
Inikah  Mukjijat Adzan yang saya dapatkan, hanya Allah saja yang maha tahu dan saya mengalaminya Allahu Akbar الله أَكْبَر

Setelah kejadian ini saya mencoba membuka beberpa artikel mengenai Adzan dibawah ini adalah sadurannya;
Adzan adalah media luar biasa untuk mengumandangkan tauhid terhadap Maha yang Maha Kuasa dan risalah (kenabian) Nabi Muhammad saw. Adzan juga merupakan panggilan shalat kepada umat Islam, yang terus bergema di seluruh dunia lima kali setiap hari.
Betapa mengagumkan suara adzan itu, dan bagi umat Islam di seluruh dunia, adzan merupakan sebuah fakta yang telah mapan. Indonesia misalnya, sebagai sebuah negara terdiri dari ribuan pulau dan dengan penduduk muslim terbesar di dunia.
Begitu fajar menyingsing di sisi timur Sulawesi, di sekitar 5:30 waktu setempat, maka adzan subuh mulai dikumandangkan. Ribuan Muadzin di kawasan timur Indonesia mulai mengumandangkan tauhid kepada yang Maha Kuasa, dan risalah Muhammad saw.
Proses itu terus berlangsung dan bergerak ke arah barat kepulauan Indonesia. Perbedaan waktu antara timur dan barat pulau-pulau di Indonesia adalah satu jam. Oleh karena itu, satu jam setelah adzan selesai di Sulawesi, maka adzan segera bergema di Jakarta, disusul pula sumatra. Dan adzan belum berakhir di Indonesia, maka ia sudah dimulai di Malaysia. Burma adalah di baris berikutnya, dan dalam waktu beberapa jam dari Jakarta, maka adzan mencapai Dacca, ibukota Bangladesh. Dan begitu adzan berakhir di Bangladesh, maka ia telah dikumandangkan di barat India, dari Kalkuta ke Srinagar. Kemudian terus menuju Bombay dan seluruh kawasan India.
Srinagar dan Sialkot  di Pakistan utara memiliki waktu adzan yang sama. Perbedaan waktu antara Sialkot, Kota, Karachi dan Gowadar (kota di Baluchistan, sebuah provinsi di Pakistan) adalah empat puluh menit, dan dalam waktu ini, adzan Fajar telah terdengar di Pakistan. Sebelum berakhir di sana, ia telah dimulai di Afghanistan dan Muscat. Perbedaan waktu antara Muscat dan Baghdad adalah satu jam. Adzan kembali terdengar selama satu jam di wilayah Hijaz al-Muqaddas (Makkah dan Madinah), Yaman, Uni Emirat Arab, Kuwait dan Irak. perbedaan waktu antara Bagdad dan Iskandariyah di Mesir adalah satu jam. Adzan terus bergema di Siria, Mesir, Somalia dan Sudan selama jam tersebut. Iskandariyah dan Istanbul terletak di bujur geografis yang sama. Perbedaan waktu antara timur dan barat Turki adalah satu setengah jam, dan pada saat ini seruan shalat dikumandangkan.Iskandariyah dan Tripoli (ibukota Libya) terletak di lokasi waktu yang sama. Proses panggilan Adzan sehingga terus berlangsung melalui seluruh kawasan Afrika. Oleh karena itu, kumandang keesaan Allah dan kenabian Muhammad saw yang dimulai dari bagian timur pulau Indonesia itu tiba di pantai timur Samudera Atlantik setelah sembilan setengah jam.Sebelum Adzan mencapai pantai Atlantik, kumandang adzan Zhuhur telah dimulai di kawasan timur Indonesia, dan sebelum mencapai Dacca, adzan Ashar telah dimulai. Dan begitu adzan mencapai Jakarta setelah kira-kira satu setengah jam kemudian, maka waktu Maghrib menyusul. Dan tidak lama setelah waktu Maghrib mencapai Sumatera, maka waktu adzan Isya telah dimulai di Sulawesi! Bila Muadzin di Indonesia mengumandangkan adzan Fajar, maka muadzin di Afrika mengumandangkan adzan untuk Isya.
Jika kita merenungkan fenomena ini dengan serius dan seksama, maka kita menyimpulkan fakta yang luar biasa, yaitu: Setiap saat ratusan ribu muadzin di seluruh dunia mengumandangkan keesaan Allah yang Maha Kuasa dan kenabian Nabi Muhammad saw di muka bumi ini! Insya’allah, adzan lima kali sehari ini akan terus berlangsung sampai hari kiamat, Amin.


Wassalam,
Hans Hanibal