Minggu, 03 Januari 2016

KRESNA HOTEL WONOSOBO

 .
Akhir tahun 2015 ini kami sekeluarga berlibur ke Wonosobo bersama Istri, Anak, Ibu, Adik dan Keponakkan.
Berangkat dari rumah jam 6 pagi tiba di Airport Soekarno Hatta di terminal 3 keberangkatan dan pesawatnya berangkat tepat waktu.
Tiba di Airport  Achmad Yani Semarang dengan kendaraan APP dan Inova kami berangkat ke Wonosobo dan tiba di Kresna Hotel Wonosobo ditempuh dalam 2 jam 45 menit.
Sambutan Kresna Hotel Wonosobo dari pelayanannya dengan welcome drink yang segar menghilangkan rasa lelah selama perjalanan dari Jakarta, Semarang dan ke Wonosobo.
Kresna Hotel adalah hotel Bintang 4 letaknya strategis di kota Wonosobo merupakan bangunan Zaman Belanda yang tetap dijaga keasliannya dengan Lobby yang nyaman.
Fasilitas Kresna Hotel sangat baik untuk keluarga, ada Kolam Renang , Mandura Bar dengan fasilitas Bilyard, Wirata Coffe & Tea shop, Meeting Room Gebang Tinatar, live Music tradisional Gamelan Kyai Mega Mendung dari abad 18, Pringgodani Ball Room, Meeting Room Kendalisodo , yang paling menarik adalah Lukisan koleksi yang menghiasi hampir seluruh dinding  Kresna Hotel Wonosobo,

Small Meeting ( Kendali Sodo )

Ballroom IIBallroom I



Kami sekeluarga memakai kamar yang berbeda beda, Excecutive Deluxe, Junior Suite dan President Suite , masing masing kamar mempunyai fasilitas standar Bintang 4, di Kresna Hotel Wonosobo juga ada Kamar Antik yang tempat tidurnya terbuat dari tahun 1879 dan bangku serta mejanya semua dari zaman Belanda.
.
Malam kami dinner di Kresna Hotel, makannya sesuai dengan selera lidah kami , semua keluarga merasakan  dan menikmati makan malam tersebut.
Keesokkan harinya setelah makan pagi di Kresna Hotel Wonosobo, kami ke Borobudur sepuasnya sampai lelah, perjalanan pulang pergi  sekitar 4 jam.
Keesokkan harinya setelah makan pagi di Kresna Hotel kami berangkat ke Kawasan Dieng dimana setelah perjalanan 35 menit sampai di Candi Arjuna Dieng dan berpoto ria dengan Hanoman dan keluarga.
Setelah dari Candi Arjuna kami menuju kawah Sikidang di Dieng tidak berapa jauh.
Malam pergantian tahun 2015 kami habiskan waktu di Kresna Hotel menyaksikan pertunjukkan Tari Lengger  salah satu seni tradisional khas Wonosobo dan saat jam 24.00 tepat dinyalakan kembang api selama kurang lebih 20 menit, hal ini membuat meriah suasana sekitar Kresna Hotel.

Keesokkan harinya seperti biasa setelah makan pagi dengan masakkan yang sesuai dengan selera keluarga kami, kami bersantai mencari oleh oleh untuk keluarga di Jakarta dan Sholat Jumat di Masjid Al Mansyur tidak jauh Kresna Hotel
Setelah Sholat Jumat kami sekeluarga makan makanan khas Wonosobo yaitu Mie ONGKLOK  dan malamnya kami keluar makan malam di tempat kuliner Wonosobo.

Kami juga sempat photo sekeluarga  disekitar Kresna Hotel Wonosobo, sebagai kenang kenangan
Tanggal 2 Januari 2016 setelah makan pagi di Kresna Hotel Wonosobo kami bersiap kembali ke Jakarta melalui bandara Ahmad Yani Semarang karena semua tiket pesawat habis selama liburan panjang.

Liburan panjang akhir tahun 2015 dan awal tahun 2016, sangat berkesan untuk keluarga kami , semoga kami sekeluarga selalu sehat dan menjadi keluarga yang bertaqwa.
Aamiin,
H Hanibal



Kresna Hotel Wonosobo is a four star hotel is a reincarnation of the Grand Hotel Dieng, that was established in 1917. Grand Hotel Dieng formerly run by a family from netherland and as a stopover for europeans especially dutch who will visit dieng plateu. in the dieng plateu besides its natural beauty can also be encountered any hindu temples from the 7th century. Enshirnement complex was first discovered by dutch arceologist HC Cornelius in 1814. at that time the enshirnement areas still inundated with water, and in 1856 the temple complex was dried and then reported to holland. since then dieng attract people to visit. this opportunity is apparently read by JW Muthert by establishing Grand Hotel Dieng. Several well known figures who had spent the night here include : princes Astrid of Belgium twice, The king of siam prince and princes rabibadhana, charley chaplin, Mr. Sukarno Indonesia's first president, her royal highnes sirindhorn of thailand, mr. yudhoyono is the 5th President. etc. one day JW Muthert family went to netherland and the same time broke the second world war so they never return back to indonesia. Until now almost a ceiling of the restaurant is still se some bullet holes war time because this hotel was once the headquater of the Dutch army. At centrain times at at the lobby area we could hear the gamelan music from th 18 th Century " Kyai Mega Mendung ". It is said that formerly played gamelan is to call rain. In the corner of the pool is still standing a strong tower that use to serve as a tower or hot water furnance. We also have an antique bed room from 1879 and if we walk along the corridors of the hotel, we can enjoy hundreds of beautifull paintings of the famous painters in this country.