Jumat, 09 November 2012

HAJJ 2012 Haji 1433 H


Setelah 2 tahun saya menunggu kesempatan untuk memenuhi kewajiban akhirnya tanggal 12 Oktober 2012 saya berangkat ke Tanah Suci bersama dengan teman teman dan team pembibing.
Dari Bandara Soekarna Hatta kami menumpang pesawat Etihad berangkat menuju Abu Dhabi dan transit sambil mengganti pakaian dengan pakaian Ihram dengan pesawat Etihad juga kami ke Jeddah di perjalanan kami Miqat sebelum tiba di Jeddah dan niat Umroh Labaika Umrottan serta talbiyah “labbaika allohumma labbaika, labbaika laa syariikala kalabbaika, innalhkamda wannikmata lahu wal mulku, laa syariika laka,
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ
Setelah selesai dengan urusan Imigrasi kami menunggu jemputan Bis ke Hotel didepan Masjid al Haram Mekah setelah check in dan makan malam kami langsung melaksanakan Tawaf Qudum dimulai dengan ucapkan Allahumma antas salam wa minkas salaam fa hayyinaa rabbanaa bis salaam waktu pertama melihat ka'bah dengan mengitari 7 kali Ka'bah dimulai dari Hajar Aswad dengan membaca ‘Bismillah, wallahu akbar dan setiap Antara rukun Yamani dan hajar aswad membaca do’a: ‘Robbana aatinaa fid dunyaa hasanatan wa fil aakhirati hasanatan wa ginaa ‘adzaaban naar.Untuk 3 putaran pertama kami lari lari kecil untuk yang pria.
Setelah Thawaf: kami pergi dibelakang maqam Ibrahim membaca Wattakhidzu min Maqaami Ibraahima musholla dan untuk sholat 2 rakaat . Rakaat pertama setelah al Fatihah membaca surat Al-Kafirun, dan rakaat kedua setelah Al-Fatihah baca surahAl-Ikhlas dengan di jaharkan.
Setelah itu kami ke tempat Sa'i dan naiklah kelembah Shofa sambil membaca Innas Shofa Wal Marwata min Sya’aairilllah dan waktu sampai Shofa kami membaca Do'a diatas bukit Shofa dan menghadap Ka'bah.
"Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar la ilaha illalahu wahdahu la syarika lahu, lahul mulku walahul hamdu wahuwa 'ala kulli syai inqadir. La ilaha illallahu wahdahu lasyarika lah, anjaza wa'dahu wanasara 'abdahu wahazamal ahzaba wahdah lalu berdoa sesuai keinginan masing masing, begitu pula waktu sampai di bukit Marwah. Untuk yang laki laki didaerah lampu hijau lari lari kecil.
Setelah 7 kali dari Shofa ke Marwah dimulai di Shofa dan berakhir di Marwah maka kami Tahallul. maka selesailah Umroh kami karena rukun umroh terdiri dari tiga rukun yaitu: Ihram, Thawaf dan Sa’i.




Keesokan pagi jam 4 waktu Mekkah saya dan teman teman sudah berada di Masjidil Haram dan tepat jam 04.06 dikumandangkan Adzan pertama dan jam 05.06 dikumandangkan Adzan Sholat Subuh yang sebenarnya. Demikian kegiatan kami sehari hari beribadah mulai Sholat Wajib, Sholat qiyamul lail ,sholat sunnah lainya baca Al Qur'an, dan berdoa .



Beberpa teman yang saya kenal di Masjid Al Haram dari Sudan, Bangladesh, Ghana, Nigeria, Kenya, China, Amerika, Inggris UK, Pakistan, Tuki diantara 189 negara yang berhaji 1433 H menyatakan Indonesia terkenal dinegaranya dalam hal ber Agama Islam dan budaya timurnya yang murah senyum dan bersahabat.

Dari tanggal 21 sampai 23 Oktober kami membanyak pembekalan Haji di Apartemen Saukiyyah.

Tanggal 8 Dzul Hijjah pagi kami mulai Tarwiyah dalam keadaan pakaian Ihrom menuju Mina sebelum berangkat mengucapkan niat HajiLabaika hajjan dan terus menerus selama di dalam bis kami talbiyah“labbaika allohumma labbaika, labbaika laa syariikala kalabbaika, innalhkamda wannikmata lahu wal mulku, laa syariika laka,
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ
Ke Mina untuk mabit (menginap) di sana. Setiba di Mina shalat-shalat yang 4 rakaat (Dzuhur, Ashar, dan ‘Isya) menjadi 2 rakaat (qashar) dan dikerjakan pada waktunya masing-masing (tanpa dijama’).
Tanggal 9 Dzul Hijjah setelah shalat Subuh masih berpakaian Ihrom kami menuju Arafah untuk Wukuf, setelah Kotbah Arafah dan Shalat Dzuhur dan Ashar di Jama Qashar kami ber dzikir, istifar dan baca al Quran serta berdoa apa saja yang diinginkan karena sangat mustajab dan di ijabah serta membaca


(Laa ilaha illallahu wahdahu laa syarikalahu, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syain qodir)
“Tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Allah tiada sekutu bagi-Nya, hanya milik-Nya segala kerajaan dan pujian, dan Dia adalah Dzat yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (HR. At-Tirmidzi no. 3585, dari hadits Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma. Dihasankan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no.1503) hingga matahari terbenam dan sebelum adzan Magrib kami sudah berada di perbatasan Arafah dengan Mina dan setelah Adzan berkumandang kami berangakt ke Muzdalifah untuk Mabit disana disepanjang jalan kami semua ber talbiyah.
Tanggal 10 Dzul Hijjah setelah Shalat Subuh berjama ah di Muzdalifah kami berangkat ke Mina untuk ke Jamarat untuk Jumroh Aqobah dengan melemparkan 7 Batu kecil dengan bahu kiri menghadap Ka'bah dengan mengucapkan Takbir setiap kali melempar dan berdoa allahumma hajjan mabruran wa dzanban maghfuro setelah itu kami Tahalul di belakang area Jamarat.

Setelah mendapatkan pemberitahuan dari ketua kelompok bahwa Hadyu sudah dilaksanakan, kami segera menuju Mekkah untuk melaksanakan Thawaf Ifadah karena pas bertepatan Shalat Jumat, maka kami melaksanakannya setelah Shalat berjamaah, kami laksanakan pertama melihat Ka'bah mengucapkan Allahumma antas salam wa minkas salaam fa hayyinaa rabbanaa bis salaam dengan mengitari 7 kali Ka'bah dimulai dari Hajar Aswad dengan membaca ‘Bismillah, wallahu akbar dan setiap Antara rukun Yamani dan hajar aswad membaca do’a: ‘Robbana aatinaa fid dunyaa hasanatan wa fil aakhirati hasanatan wa ginaa ‘adzaaban naar
Setelah selesai baju kami semua basah dengan keringat karena tanggal 10 Dzul Hijjah hampir semua menyelesaikan Tawaf  dan  kami kembali ke Mina untuk Mabit ( bermalam ) disana. Karena padatnya lalulintas sehingga hampir semua jalan tertutup dan kami berjalan kaki.
Karena kami mengikuti yang afdhal  mabit 3 malam di Mina/nafar tsani dari tanggal 11, 12 dan 13 Dzul Hijjah
11, 12, 13 Dzul Hijjah Melontar Jumrah Ula, Wusta dan Aqabah sebelum matahari tenggelam  masing – masing 7 kali dengan pundak kiri menghadap Ka'bah dan membaca  Takbir setiap kali melempar dan berdoa menghadap ka'bah dengan tangan diangkat keatas sesuai keinginan masing masing dan terakhir di Jumroh Aqobah membaca allahumma hajjan mabruran wa dzanban maghfuro  dan Mabit di Mina
Setelah selesai Jumroh Aqobah pada tanggal 13 Dzul Hijjah kami langsung menuju Mekkah ke Masjid Al Haram untuk Tawaf Wada sama seperti Tawaf Ifadah setelah itu kami meninggalkan Mekkah.
Selesailah sudah Ibadah Haji yang kami laksanakan sesuai rukun dan wajib haji yaitu :Niat Ihram Dilakukan setelah berpakaian Ihram, Mabit (bermalam) di Muzdalifah pada tgl 9 Zulhijah Dalam perjalanan dari Arafah ke Mina, Melempar jumroh Aqabah Pada tanggal 10 Zulhijah, Mabit di Mina Pada hari Tasyrik (11-13 Zulhijah), Melempar jumrah Ula, Wustha dan Aqabah Pada hari Tasyrik (11-13 Zulhijah), Tawaf Wada Melakukan tawaf perpisahan sebelum meninggalkan kota Makkah dan Meninggalkan perbuatan yang dilarang saat Ihram.
Tanggal 14 Dzul Hijjah kami menuju Madinah dari apartemen  setelah tiba di Madinah kami langsung ke Masjid Nabawi untuk sholat Isya berjamaah dan selanjutnya banyak sholat berjamah dan berdoa di Masjid Nabawi dari hari ke hari dan sempat melihat lihat semua isi masjid Nabawi hinggga makamR asulallah SAW , Raudhah dan Baqi makam para sahabat dan istri Rasulallah SAW













Pada kesempatan tour city kami sempat ketempat Masjid pertama yang dibangun oleh Rasulallah SAW Masjid Quba di Madinah
Juga ketempat Masjid terapung di laut Merah
Dari semua perjalanan Haji 1433 H sangat menyentuh hati saya menempati  relung hati  yang dalam.  Saya berjanji akan berusaha untuk kembali Umroh dengan anak dan istri saya insya Allah jika diberi umur panjang dan kesempatan oleh Allah SWT supaya mereka dapat melihat kebesaran Allah SWT dengan rumahnya yang megah  dan tidak dapat di ceritakan dengan kata kata sehingga dapat menyaksikan dan merasakan langsung.

Dan yang paling berkesan adalah pertama kali saya menyentuh Ka'bah tanpa terasa air mata menetes , begitu pula waktu WUKUF di padang Arafah begitu JELAS  semua apa yang telah saya perbuat selama hidup tampak didepan mata, disana saya mohon ampunan kepada Allah SWT dan menangis sejadi jadinya.

Mudah mudahan tulisan ini dapat menjadikan refrensi bagi saudaraku kaum muslimin dan dapat memastikan bahwa Haji tidak terlalu berat dan susah jika dijalankan dengan niat yang ikhlas .

Wassalam,
Hans Hanibal