Rabu, 09 November 2011

My Fancy Pigeons Merpati Hias Ku

Merpati telah saya kenal sejak umur 6 tahunan, dimana Bapak saya sangat senang dengan merpati tinggian, begitu pula dengan Merpati Pos Belgia beliau selalu membanggakan kepada saya bahwa kecerdasan dan daya ingatnya sangat baik.
Dari kecil saya sering diajak ke tempat penjual merpati tinggian di Pasar Senen, Pasar Jatinegara ataupun Pasar Tanah Abang tempo dulu dekat rel kereta.
Karena hobi ini mendarah daging di keluarga maka hampir semua anak laki laki di keluarga saya hingga saat ini memelihara Merpati Pos dirumah masing masing walaupun sudah mempunyai keluarga sendiri.
Saya sendiri karena bekerja berpindah pindah tempat dari Bandung, Semarang, Surabaya, Bali dan akhirnya kembali ke Jakarta barulah mulai memelihara Merpati Pos dan tahun 2011 bulan Maret mulai memelihara merpati Hias.




\




Pertama tama saya tertarik dengan German Beauty Homer yang ada disalah satu senior Merpati Pos di Bandung dan setelah tanya tanya akhirnya saya mulai membeli dari Solo, Surakarta dan Depok semua dapat 10 ekor warna putih 8 ekor dan 2 ekor Coklat.
Bulan Oktober 2011 indukkannya mulai ada yang punya anak , ada warna Putih dan juga Tritis selap dan sebagian sedang mengeram.


Dibulan Maret sampai Mei  2011 saya juga beli English Carrier dari peternak Solo dan Surakarta warna Putih, Hitam dan Coklat semua total 10 ekor, namun ada yang mati warna Megan selap 1 ekor sisa tinggal 9 ekor,
Bulan Oktober 2011 English Carrier putih mulai menghasilkan anak, ternyata waktu saya beli beli selama ini selalu dapat umur 3-5 bulan baik German Beauty Homer maupun English Carrier mutu tidak merata ada penjual yang jujur memberikan GRADE A ( Berkwalitas Import ) ada juga yang memberikan grade B bahkan C dengan harga Grade A yang akhirnya saya jadikan babon ( sebagai pengasuh ).
Burung Puter yang seharusnya menjadi pengasuh bayi bayi Burung perkutut di tempat saya, saya coba untuk merawat burung hias ternyata bisa juga membesarkan German Beauty Homer namun perlu diperhatikan hanya 1 ekor saja yang bisa dirawat sempurna mengingat besarnya induk pengasuh dibanding Merpati yang diasuh. Vitamin dan makanan suplemen juga harus diutamakan.
Di bulan Mei saya beli sepasang King U Homer berkwalitas dari teman di Depok namun sayangnya hingga hari ini belum mempunyai anak, mungkin satu induk dan satu bapak sehingga incest. Pengalaaman ini terjadi pada German Beauty Homer saya ganti pasangan barulah anaknya bisa berkembang hingga satu bulan, sebelumnya umur 7 hari mati karena lemah dimungkinkan INCEST.
Bulan Juni 2011 saya beli sepasang Santinette Oreintal Frill, hingga hari ini juga masih ada kendala anak yang prematur waktu lahir mati. Kemungkinan besar Incest.
Waktu ke Bandung bulan September 2011 ada teman baik memberikan saya Black Nun dan White Nun masing masing 1 ekor yang ternyata betina keduanya, karena saya coba didekatkan Santinette tertarik juga dengan White Nun nya maka akhirnya saya tukar pasangannya dan tanggal 1 November 2011 lahirlah 1 ekor anak Santinette Oriental Frill dengan Betina White Nun, kalau dilihat umur 10 hari warna, paruh dan jambul lebih dominan ke Nun.
Tanggal 20 Nopember 2011, saya rencana ke Bandung untuk mengambil Brown Nun Jantan, mudah mudahan akan menjadikan pasangan yang sesuai dengan black Nun Betina.dan menghasilkan anak yang bagus bagus.
Demikian sekelumit mengenai Merpati Hias yang ada ditempat saya mudah mudahan menambah wawasan kita bersama, bahwa di Indonesia Merpati Hias sudah memiliki kwalitas yang sama dengan negara asalnya.
Wassalam,
Hans Hanibal